NAMA : RENI MARINTAN BR DOLOKSARIBU
NPM : 55411973
KELAS : 2IA14
Komputer
telah menjadi bagian hidup dari masyarakat saat ini, tidak hanya orang dewasa,
tetapi juga bagi anak-anak. Selain memiliki manfaat, komputer juga dapat
memberi dampak negatif. Tentu saja amat dibutuhkan kepedulian orang tua dan
juga para pendidik untuk mencegah anak terkena dampak negatif dari kotak
canggih ini.
Kebanyakan
orang tua saat ini merasa serba salah jika anak mereka bersahabat dengan
komputer. Keinginan kuat agar anak mereka tidak gagap teknologi dan bisa lebih
banyak belajar melalui komputer terkadang kendur ketika melihat dampak negatif
yang sering ditimbulkan dari penggunaan komputer yang tidak tepat.
Nina
Arman, seorang staf pengajar Jurusan Komunikasi FISIP UI, sebagaimana dikutip
Hari dalam BalitaCerdas.com, mengemukakan bahwa kemunculan teknologi komputer
sendiri sesungguhnya bersifat netral. Pengaruh positif atau negatif yang bisa muncul
dari alat ini tentu saja lebih banyak tergantung dari pemanfaatannya. Bila
anak-anak dibiarkan menggunakan komputer secara sembarangan, pengaruhnya bisa
jadi negatif. Sebaliknya, komputer akan memberikan pengaruh positif bila
digunakan dengan bijaksana, yaitu membantu pengembangan intelektual dan motorik
anak.[1]
Mangoenprasodjo
dalam bukunya, "Pengasuhan Anak di Era Internet", menulis banyak
manfaat yang bisa diperoleh jika anak dikenalkan pada komputer sedini mungkin.
Jika cara Anda benar, Anda tidak hanya membuatnya "melek" teknologi,
namun komputer juga bisa mejadi media untuk mengembangkan cara berpikir dan
memecahkan masalah serta kreativitas si kecil.[2]
Sebenarnya,
ketakutan akan dampak negatif yang ditimbulkan komputer tidak perlu terlalu menghantui
para orang tua. Asal Anda dapat memberikan arahan dan bimbingan mengenai
penggunaan komputer yang tepat kepada anak Anda, dampak tersebut dapat
diminimalisasi.
Mari
kita melihat beberapa manfaat yang dapat ditimba dari penggunaan komputer.
- Dengan menggunakan komputer,
anak menjadi lebih senang belajar karena adanya perangkat lunak pendidikan
yang diprogram sedemikian menariknya. Semakin anak tertarik akan program
tersebut, semakin tertarik pula dia untuk belajar. Misalnya, perangkat
lunak program pengetahuan dasar membaca. Anak akan lebih suka belajar
membaca melalui program yang disertai gambar yang dapat bergerak dan
bersuara, tulisan yang dapat membuka halaman lain, atau huruf-huruf yang
dapat berubah-ubah warna daripada belajar membaca melalui buku yang
itu-itu saja.
- Selain program pendidikan,
komputer juga menawarkan program aplikasi berbentuk permainan elektronik
yang pada umumnya tidak secara khusus diberi muatan pendidikan formal
tertentu. Permainan elektronik tersebut membantu anak untuk belajar
bagaimana bertahan, membuat strategi, membangkitkan semangat kepemimpinan,
dan bermain peran (role play).[3]
- Karena biasa menggunakan
komputer, anak dapat mengoperasikan berbagai program olah kata dan angka.
Para balita juga dapat belajar mengenal warna dan bentuk-bentuk melalui
program pendidikan yang dioperasikan dengan komputer. Anak-anak dapat
menjadi pandai dalam matematika lantaran sering berlatih dengan
menggunakan bantuan komputer dan dapat memiliki banyak kosa kata dalam
bahasa Inggris.
- Secara tidak langsung, anak
yang sejak kecil dibiasakan menggunakan komputer sedang dilatih suatu
keterampilan yang amat penting bagi mereka saat mereka menginjak dewasa
dan masuk dalam dunia kerja.[4]
- Selain manfaat umum, manfaat
rohani juga bisa mereka dapatkan. Melalui komputer, anak Anda dapat
belajar firman Tuhan dengan lebih kreatif. Perangkat-perangkat lunak
pelajaran Alkitab untuk anak sudah banyak beredar di pasaran. Anda juga
dapat mengunduhnya (download) dari internet. Biasanya, anak senang belajar
Alkitab dengan berbagai macam alat peraga dan aktivitas di sekolah minggu.
Karena sekolah minggu hanya ada satu kali dalam satu minggu, kita dapat
menambah waktu mereka untuk belajar firman Tuhan dengan kreatif dan
menarik melalui komputer. Dengan dukungan komputer sebagai alat peraga,
anak akan lebih dalam lagi mengingat pelajaran yang mereka dapatkan.
Setelah
mengetahui manfaatnya, tentu penting juga bagi kita untuk melihat dampak
negatif apa saja yang dapat timbul dari penggunaan komputer. Tujuannya tentu saja
bukan untuk melarang anak memakai komputer, melainkan sebagai acuan bagi para
pendidik untuk lebih terlibat untuk membimbing dan mengawasi anak menggunakan
komputer.
- Salah satu dampak negatif yang
diungkapkan Hari adalah kemungkinan besar anak mengonsumsi permainan
elektronik yang menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresivitas
tanpa sepengetahuan orang tua. Permainan beraroma kekerasan dan agresif
banyak disinyalir oleh para pakar pendidikan sebagai pemicu munculnya
perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak.[5]
- Karena terlalu sering bermain
komputer, anak-anak dapat kehilangan waktu untuk bermain dengan
teman-temannya dan kehidupan sosialnya menjadi kurang seimbang.
- Anak juga dapat menjadi malas
membaca buku dan menulis karena banyak waktu yang dihabiskan di depan
komputer. Prestasi di sekolah bisa menurun karena tugas-tugas yang tidak
diselesaikan.
- Akses negatif juga bisa
didapatkan melalui internet. Mampu mengakses internet sesungguhnya
merupakan suatu awal yang baik bagi pengembangan wawasan anak. Sayangnya,
anak juga terancam dengan banyaknya informasi buruk yang membanjiri
internet. Karena melalui internet berbagai materi bermuatan seks,
kekerasan, dan lain-lain dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang.[6]
Mengingat
penggunaan komputer adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari pada saat ini dan
masa yang akan datang, anak tetap harus dikenalkan dengan komputer walaupun ada
pengaruh yang tidak baik yang dapat ditimbulkan. Yang terpenting adalah
bagaimana para pendidik dan orang tua dapat menjadikan komputer aman dan
bermanfaat bagi anak.
- Kenalkan komputer pada anak
sesuai dengan usia mereka. Pengenalan bagi anak balita dapat dimulai
dengan membimbingnya menyentuh komputer, memegang tetikus (mouse),
mengetik huruf-huruf di kibor (keyboard). Anak-anak di atas usia balita
dapat mulai diperkenalkan pada berbagai program komputer yang menarik bagi
mereka, khususnya program yang bersifat edukatif. Pilihkan program
aplikasi yang tepat bagi mereka. Jangan biarkan mereka membeli atau meminjam
program tanpa sepengetahuan Anda.
- Temani anak saat mereka
menggunakan komputer. Arahkan dan bimbing mereka dalam komunikasi yang
hangat. Ada baiknya menggunakan kata kunci (password) agar anak tidak
menggunakan komputer tanpa pengawasan orang dewasa.[7]
- Buatlah kurikulum sendiri di
rumah. Jangan perlihatkan semua program komputer yang akan Anda berikan
kepada anak. Berikan satu per satu, tahap demi tahap. Jika memungkinkan,
buat tes kecil untuk mereka. Jika lulus, barulah mereka boleh mencoba
program yang baru. Dengan menyusun kurikulum sendiri, Anda dapat lebih
selektif memilih program komputer yang tepat, aman, dan memenuhi kebutuhan
anak.
- Pendidik dan orang tua
hendaknya terus mengembangkan pula kemampuan dan keterampilan dalam
menggunakan komputer. Terkadang yang terjadi malah sebaliknya, anak sudah
menjadi lebih "canggih" dari pendidik dan orang tua mereka. Hal
tersebut dapat mengakibatkan pengawasan dan bimbingan menjadi terbatas
pada kemampuan pendidik atau orang tua saja. Ikuti terus perkembangan di
dunia komputer, bahkan sebelum anak tahu dari sumber-sumber lain, jadilah
sumber pertama bagi mereka mengenai perkembangan-perkembangan tersebut.
- Buatlah kesepakatan bersama
anak mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya dengan komputer.
Jangan membuat peraturan Anda sendiri. Libatkan anak agar dia juga dapat
merasa bertanggung jawab untuk melaksanakan setiap peraturan yang sudah
dibuat bersama. Beberapa contoh peraturan yang dapat dimasukkan dalam
daftar misalnya, tidak boleh menggunakan komputer apabila tugas-tugas
sekolah belum diselesaikan atau jika anak sedang dalam masa ulangan; jika
masa sekolah, waktu untuk menggunakan komputer maksimal satu jam setelah
semua kegiatan selesai, waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari
libur. Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa
bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik baginya.
Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh pendidik, setidaknya
sampai anak berusia dua belas tahun. Pada usia yang lebih besar,
diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.[8]
- Sebaiknya, komputer tidak
diletakkan di kamar pribadi anak. Tempat yang baik adalah di ruang
keluarga. Pengawasan akan sulit dilakukan jika komputer berada di area
privasi anak.
- Bagi keluarga Kristen, amat
penting untuk menanamkan nilai pada anak bahwa komputer adalah alat yang
dapat mereka pakai untuk belajar firman Tuhan. Usahakan untuk mendapatkan
banyak perangkat lunak yang akan membantu anak untuk mempelajari firman
Tuhan. Anda bisa membeli atau mengunduhnya (download) melalui internet.
- Komputer juga memunyai
efek-efek tertentu bagi fisik seseorang. Perhatikan masalah tata ruang,
cahaya, bahaya listrik, posisi duduk, tinggi meja dan kursi, dll. agar
anak berada dalam keadaan yang betul-betul nyaman, aman, dan sehat saat
menggunakan komputer.
Sudah
siapkah Anda menjadi pembimbing teknologi bagi anak-anak yang Tuhan percayakan
untuk Anda didik?
Catatan:
- BalitaCerdas.com. 2005.
"Komputer Bagi Anak". Dalam http://info.balitacerdas.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=33
- Mangoenprasodjo, A. Setiono .
2004. "Pengasuhan Anak di Era
Internet: Mitos TV, Komputer, Spiritual Parenting, hingga Sex
Education". Yogyakarta: ThinkFresh. Hlm. 102.]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar