Reni Marintan Ds (55411973)
3IA14
Sumbr : http://hellisfun.wordpress.com/2010/02/11/perkembangan-dunia-game/
Perkembangan
teknologi sangat berpegaruh terhadap perkembangan game saat ini, dimana
perubahannya akhir-akhir ini makin pesat berkembang. Pada sekitar awal dekade
80-an, sebenarnya sudah ada persaingan ketat antar perusahaan game dalam
memasarkan produknya. Game yang populer dengan nama video game ini hanya bisa
dimainkan oleh satu atau dua orang pemain pada sebuah console. Pesawat televisi
dibutuhkan sebagai media tampilan. Jenis game-nya juga masih sangat sederhana
dengan grafik yang sangat kasar. Tampilannya mirip seperti game dari bahasa
program Java, yang bisa dimainkan di handphone sekarang ini. Perusahaan game
yang terkenal pada saat itu adalah Atari, Sega dan Nintendo.
Video game atau Console game ini adalah sebuah bentuk dari multimedia interaktif yang digunakan untuk sarana hiburan. Game ini dimainkan dengan menggunakan sebuah alat yang bisa digenggam oleh tangan dan tersambung ke sebuah kotak alat atau console. Alat yang digenggam tangan tadi dikenal dengan nama joystick. Isinya adalah beberapa tombol-tombol sebagai kontrol arah maju, mundur, kiri dan kanan, dimana fungsinya adalah untuk berinteraksi dan mengendalikan gambar-gambar di layar pesawat televisi. Game ini juga biasanya dimainkan dengan memasukan sebuah keping CD yang bisa diganti-ganti atau cartridge yang harus dimasukkan ke dalam game console.
Video game dengan console kini juga sudah berkembang pesat. Saat ini, pemain yang cukup dominan adalah X-Box dari Microsoft dan PlayStation keluaran Sony. PlayStation (PS) telah sukses dengan PSP-nya yang portable dan PS2 yang fenomenal karena harganya yang cukup murah, sekitar Rp.1,5 juta. Saat ini di pelosok perumahan umumnya terdapat rental PS2 yang bisa dimainkan dengan biaya berkisar hanya Rp.1,500 per jam. PlayStation ini sendiri telah mengeluarkan versi baru, yaitu PS3 dengan harga banderol yang masih mahal, Rp.7 juta-an per unit (pada pertengahan 2007). Tidak diragukan lagi, tampilan dan akselerasinya jauh lebih halus dan cepat dari generasi pendahulunya.
Para gamers lama kelamaan menginginkan suatu permainan yang tidak saja dapat dimainkan oleh 2 orang, tapi juga bisa dimainkan secara massal dan bersamaan tanpa memandang jarak misalnya antar daerah satu yang lainnya hingga menembus jarak antar negara. PlayStation dan X-Box pun tampil sebagai sebuah console yang sudah bisa dimainkan secara online.
Video game atau Console game ini adalah sebuah bentuk dari multimedia interaktif yang digunakan untuk sarana hiburan. Game ini dimainkan dengan menggunakan sebuah alat yang bisa digenggam oleh tangan dan tersambung ke sebuah kotak alat atau console. Alat yang digenggam tangan tadi dikenal dengan nama joystick. Isinya adalah beberapa tombol-tombol sebagai kontrol arah maju, mundur, kiri dan kanan, dimana fungsinya adalah untuk berinteraksi dan mengendalikan gambar-gambar di layar pesawat televisi. Game ini juga biasanya dimainkan dengan memasukan sebuah keping CD yang bisa diganti-ganti atau cartridge yang harus dimasukkan ke dalam game console.
Video game dengan console kini juga sudah berkembang pesat. Saat ini, pemain yang cukup dominan adalah X-Box dari Microsoft dan PlayStation keluaran Sony. PlayStation (PS) telah sukses dengan PSP-nya yang portable dan PS2 yang fenomenal karena harganya yang cukup murah, sekitar Rp.1,5 juta. Saat ini di pelosok perumahan umumnya terdapat rental PS2 yang bisa dimainkan dengan biaya berkisar hanya Rp.1,500 per jam. PlayStation ini sendiri telah mengeluarkan versi baru, yaitu PS3 dengan harga banderol yang masih mahal, Rp.7 juta-an per unit (pada pertengahan 2007). Tidak diragukan lagi, tampilan dan akselerasinya jauh lebih halus dan cepat dari generasi pendahulunya.
Para gamers lama kelamaan menginginkan suatu permainan yang tidak saja dapat dimainkan oleh 2 orang, tapi juga bisa dimainkan secara massal dan bersamaan tanpa memandang jarak misalnya antar daerah satu yang lainnya hingga menembus jarak antar negara. PlayStation dan X-Box pun tampil sebagai sebuah console yang sudah bisa dimainkan secara online.
Pengaruh
Game yang Akan Selalu Berkembang Tak Terhentikan
Sejak teknologi personal computer
diciptakan, salah satu aspek yang mendorong popularitas penggunaannya adalah
aspek entertainment-nya, terutama dalam bentuk game.
Ditopang oleh fasilitas konektivitas
internet, mobile computer, social media, smart phone, smart
TV, wearable device seperti Google Glass, telah berhasil membawa
teknologi game menjadi semakin aksesibel di manapun, kapanpun, oleh
siapapun.
Apalagi di masa depan saat komputer
sudah bisa menjadi bagian dari tubuh kita, panca indera kita, otak kita?
Akankah kita sebagai orang tua akan bisa terus membatasi dan mengawasi
aktifitas anak bermain game?
Pengaruh game di masa depan akan
terus berkembang tanpa bisa dihentikan oleh siapapun, termasuk kita orang tua.
Apa
yang Bisa Kita Lakukan?
Menghentikan pengaruh gadget dan
game akan semakin sulit, atau bahkan tidak mungkin. Betapapun kerasnya
larangan main game di rumah, anak yang benar-benar ingin main game
pasti akan menemukan akses bermain game di sekolah, di rumah teman, di
warnet, atau di tempat lainnya.
Jadi tinggal ada 2 pilihan bagi kita
orang tua modern: menerima kekuasaan pengaruh game dengan tangan
terbuka, atau menguasai pengaruh game di rumah.
1. Positive Gaming
Pilih game dan edugame yang tepat untuk dimainkan di saat yang tepat. Keterlibatan orang tua dalam menimbang dan memutuskan diperlukan sebelum anak sanggup memutuskan sendiri.
2. Gamification
Adopsi unsur-unsur positif dari game dan aplikasikan mereka di dunia nyata. Ada 7 unsur game yang tidak dialami di dunia nyata yang bisa kita aplikasikan untuk membantu perkembangan hidup anak.
3. Ajarkan Game Programming
Manfaat belajar dan kepuasan terbesar dari suatu edugame bukanlah dari proses bermain edugame, tapi dari proses pembuatan game. Dalam proses pemrograman game, anak berlatih menyusun logika, algoritma, menyusun konten, melakukan riset, menyusun persoalan yang harus dipecahkan dalam permainan, bekerja sama, bertukar pendapat, berkompromi, dan berinovasi, bahkan belajar berwirausaha saat game-nya mulai dijual.
Sebaiknya orangtua mendampingi anak saat bermain game. Seperti mengajari anak untuk disiplin waktu, sehingga ada saat belajar dan bermain. Tidak ada yang salah dengan permainan game jika orangtua mengarahkan pada anak pada game yang mendidik seperti contohnya, permainan tetris,yang dianggap sebagai batu pondasi untuk perkembangan IQ karena dengan bermain game ini membutuhkan ketangkasan keterampilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar